Kamis, 07 Juli 2011

Efek lumpur hidup di dalam comfort Zone

Efek lumpur hidup di dalam comfort Zone
Banyak orang yang enggan keluar dari “comfort zone” yang telah membuai mereka selama bertahun-tahun bahkan puluhan tahun. Tapi jika kita perhatikan dengan saksama, akan ada beberapa hal yang tersembunyi yang akan sangat mengejutkan ketika kita mengetahuinya.
Di dalam “comfort zone”, terdapat sebuah efek yang dinamakan efek “lumpur hidup”, yaitu semakin kita mencoba untuk keluar dari kubangan lumpur, semakin tenggelam tubuh kita. Efek lumpur hidup ini dimulai saat kita telah membangun sebuah keluarga. Saat berumah tangga, kebutuhan hidup menjadi bertambah. Hal inilah yang membuat kita tidak berani keluar dari “comfort zone” itu dengan alasan, “Kalau saya memulai usaha dan gagal, keluarga saya mau makan apa?” Semakin mencoba untuk keluar dari “comfort zone”, semakin tenggelam keberanian kita untuk mencapai sukses. Resiko yang ada dianggap seakan-akan besar sekali dan tak mungkin sanggup dihadapi. Padahal jika kita mau, segala sesuatu pasti akan bisa dicapai.
Katakanlah kita memiliki impian untuk bisa memiliki rumah nyaman, mobil nyaman, menyekolahkan anak di sekolah yang ber-standard nasional plus atau bahkan internasional, naik haji bersama orang tua atau wisata ke luar negeri bersama orang tua, dsb. Untuk bisa mencapai hal itu semua, diperkirakan membutuhkan income sebesar Rp.100juta per bulan.
Dalam usaha memiliki income Rp.100juta per bulan, banyak hal yang bisa kita lakukan. Menurut Robert T.Kiyosaki, ada 4 cara untuk bisa mencapai hal tersebut, yaitu ESBI (Employee, Self Employee, Business Owner, Investor)
Yang pertama adalah dengan menjadi Employee. Untuk memiliki income Rp.100juta per bulan, jika dihitung dengan gaji yang ada sekarang, katakanlah Rp.2.500.000,- per bulan, maka dibutuhkan waktu 40 tahun untuk bisa mencapainya. Jika saat ini gaji yang ada Rp.5juta per bulan, maka dibutuhkan waktu 33 tahun. Tapi jika gaji yang dimiliki sekarang Rp.10juta per bulan, waktu yang dibutuhkan adalah 26 tahun untuk bisa memiliki income Rp.100juta per bulan. Angka tersebut dihitung dengan asumsi kenaikan gaji 10%/tahun.
Dengan menjadi Self Employee seperti Dokter, konsultan, usaha toko, rumah makan, dsb, untuk memiliki income Rp.100juta per bulan, maka dibutuhkan omset Rp.350juta per bulannya atau Rp.4.2Milyar per tahun. Hal ini dihitung dengan asumsi keuntungan sebesar 30% dari omset.
Dengan menjadi seorang Business Owner seperti franchisor, restoran, minimarket, atau usaha lainnya yang jika kita tidak di tempat, usaha tersebut masih tetap bisa berjalan, maka dibutuhkan omset sekitar Rp.350juta per bulan atau Rp.4.2 Milyar per tahun. Hal ini juga dihitung berdasarkan asumsi keuntungan sebesar 30% dari omset. Perbedaan bisnis seorang Business Owner dengan Self Employee adalah terletak pada sebuah “sistem”, sehingga walaupun tidak berada di tempat selama 3 bulan atau lebih, bisnis tetap berjalan dan menghasilkan income.
Yang terakhir adalah dengan menjadi Investor. Seorang Investor hanya perlu menggunakan aset yang dimiliki untuk bisa menghasilkan income yang baru. Contohnya seperti deposito tabungan, dibutuhkan uang Rp.12Milyar untuk didepositokan agar bisa menghasilkan income Rp.100juta per bulan. Hal ini dihitung dengan asumsi bunga deposito 10% per tahun. Atau dengan menyewakan aset propertinya seperti Gedung, Mall, Ruko, rumah, dsb, sehingga bisa menghasilkan income Rp.100juta per bulan.
Dewasa ini, banyak peluang bisnis yang memungkinkan kita untuk bisa memiliki income Rp.100juta per bulan dalam waktu yang cukup cepat tanpa modal yang besar, seperti bisnis multi level marketing, asuransi, atau bisnis jaringan lainnya. Yang membuat kita bisa memiliki income Rp.100juta per bulan melalui bisnis tersebut adalah karena “sistem” yang ada. Hal itu membuat kita tidak bekerja sendiri, melainkan ada tim yang juga bekerja bersama untuk bisa mencapai target yang ditentukan. Dengan begitu, waktu yang dibutuhkan untuk bisa memiliki income Rp.100juta per bulan biasanya bervariasi, antara 5-10 tahun.
Segeralah keluar dari Comfort Zone anda sekarang juga!

0 komentar:

Posting Komentar

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More

 
Free Web Hosting